Pages

Sabtu, 14 Maret 2015

Mahalnya Tiket Pesawat Tidak Berarti Keselamatan Penumpang


Banyak yang mengidentikkan biaya mahal pada transportasi udara dengan tingkat keselamatan yang akan dirasakan oleh penumpang pesawat udara. Oleh karena itu akhir-akhir ini pemerintah membuat kebijakan untuk menaikkan batas bawah harga tiket pesawat tidak boleh terlalu murah.
Pemerintah khawatir bahwa dengan harga tiket murah maka maskapai penerbangan akan memangkas berbagai biaya yang berhubungan dengan keselamatan. Dianggap bahwa tiket murah didapatkan dengan menurunkan standar keselamatan untuk masing-masing item sehingga menjadi rendah. Dalam logika pemerintah, harga tiket mencerminkan tingkat keselamatan.
Namun ternyata pakar penerbangan Gerry Soejatman berpendapat lain. Menurut pakar yang satu ini harga tidak serta merta berkorelasi dengan keselamatan. Bahkan dalam beberapa hal bisa sebaliknya. Kalau semua pihak bisa memastikan bahwa kenaikan tiket itu dialokasikan sepenuhnya ke sektor keselamatan, maka bisa dipastikan standar keselamatan akan naik dengan naiknya harga, tetapi kita juga perlu mempertimbangkan aspek lainnya.
Aspek lain yang dimaksud adalah dengan mahalnya harga, maka penerbangan akan menjadi tidak stabil. Permintaan terhadap tiket pesawat akan naik turun tidak teratur. Dengan keadaan ini, maka kru-kru penerbangan termasuk pilot dan semua pendukungnya akan terbang secara tidak teratur. Naik turunya pengalaman kru pesawat ini akan mempengaruhi performa mereka. Hal ini akan memicu justru penurunan kualitas keselamatan penerbangan, demikain diungkapkan oleh Gerry Soejatman dalam sebuah diskusi pada acara Indonesia Morning Show.

===================================================
===================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar