Pages

Jumat, 10 April 2015

Sulitnya Mewariskan Kemampuan Membuat Keris


Industri pembuatan keris sebenarnya cukup menjanjikan. Saat ini mulai banyak orang yang menyukai keindahan keris. Memang sebagian mereka menganggap keris sebagai benda bertuah, tetapi banyak juga yang menjadikan keris sebagai hiasan untuk dinikmati keindahannya. Terutama pasar internasional lebih melihat keris sebagai barang seni atau sebuah peninggalan budaya, yang memiliki nilai keindahan sangat tinggi, daripada sebagai senjata yang sakti.
Namun kita mungkin akan semakin sulit menemukan pembuat keris. Hal ini karena minat anak muda untuk melanjutkan pekerjaan pembuatan keris dari pendahulunya cukup rendah. Hal semacam ini diungkapkan oleh salah seorang pembuat keris dari Solo, Yohanes Yantono.  Anak laki-laki satu-satunya tidak mau diajari oleh pensiunan dosen ISI ini. Anaknya pernah ditawari untuk dia ajari membuat keris. Tapi sang anak menolak bahkan lebih tertarik mengambil pendidikan di managemen, dan memilih kerja kantoran.
Kemungkinan ketidaktertarikan ini karena pembuat keris banyak bergelut dengan api abu dan arang yang terasa kurang bersih. Selain itu pembuat keris juga harus sangat tekun ketika membuatnya, harus cermat membuat pamornya. Hal ini tentu saja sangat rumit kalau seseorang tidak benar-benar tertarik dengan pembuatan keris.

Mungkin juga pekerjaan di depan komputer saat ini lebih menarik bagi anak muda kita. Pekerjaan itu terasa lebih keren daripada pekerjaan membuat pusaka tradisional seperti keris tombak dan sebagainya. Barangkali biarlah seleksi alam yang menentukan siapa yang bakal meneruskan warisan budaya leluhur ini.
==================================================
iklan: Cari penyedia depot air minum murah, kunjungi web kami
==================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar