Pages

Minggu, 10 Mei 2015

Apa Sebab Warung Kelontong Banyak Dilibas Oleh Minimarket


Kedatangan minimarket apalagi supermarket disinyalir telah membunuh bisnis para pedagang  kecil. Karena itu banyak daerah yang menerapkan peraturan berupa pelarangan terhadap pendirian supermarket dan minimarket. Mereka beralasan pedagang kecil harus dilindungi. Pedagang kecil  kalah bersaing karena kalah modal. Kalau kita lihat sebenarnya tidak hanya pedagang kecil yang usahanya terbunuh oleh supermarket, tetapi juga banyak toko-toko kelontong yang bisnisnya terbunuh secara perlahan oleh minimarket. Benarkan hal ini karena modal?
Modal mungkin menjadi salah satu penyebabnya, tetapi penyebab yang dominan bukanlah modal. Yang jelas membedakan antara minimarket dengan toko kelontong adalah cara pengelolaannya. Bandingkan antara sebuah minimarket dengan sebuah toko kelontong. Bagaimana konsumen dilayani, bagaimaa barang-barang ditata, dan bagaimana proses pembayaran dilakukan.
Banyak sekali toko kelontong yang ketika kita mau membeli harus memanggil-manggil pemilik toko dan dua menit kemudian si pemilik baru muncul untuk melayani, setelah itu pembeli baru bisa mengatakan pada penjual mau beli apa, lalu diambilkan dan kemudian di bayar. Bedakan dengan minimarket yang pelayannya selalu standby. Pembeli dapat langsung ambil barang dan dibawa ke kasir, lalu dibayar, selesai. Orang tentu akan lebih memilih cara belanja di minimarket bukan.
Lihat juga bagaimana sebuah toko kelontong memajang barang-barang dagangannya. Banyak sekali barang yang dipajang bercampuran. Makanan dicampur dengan obat-obatan, di campur dengan plastik dan sebagainya. Ketika mau lihat ada atau gak barangnya pembeli akan kesulitan. Hal ini  tentu berbeda dengan minimarket yang memajang barang dengan professional. Barang dipajang sesuai dengan jenis barang, dan pembeli akan sangat mudah menemukan barang yang hendak mereka beli.

Sebenarnya keteraturan yang ada pada minimarket diatur oleh sebuah sistem yang disebut SOP. Pada awal membuka toko dan minimarket kedua-duanya sama-sama rapi dan tertata bagus, tetapi seiring waktu berjalan keduanya menjadi berbeda. Toko kelontong,  ketika menambah barang dagangannya tidak memiliki SOP untuk menatanya, sementara minimarket  menata barang-barang yang baru  dibeli sesuai sistem yang sudah dibuat yaitu SOP.  Sehingga SOP menjadikan kedua jenis penjual ini berbeda penampilan dan cara pelayanan. Tak heran kalau kemudian minimarket lebih disukai daripada toko kelontong konvensional.

=============================================
=============================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar